Friday, July 3, 2015

Semeru Mei 2015


Berhubung gw kerja di surabaya, gw pergunakanlah kesempatan untuk liburan disekitar jawa timur. Untuk kali ini gw ke semeru ikut tripnya @uyungkaray (twitter).

Ini perjalanan pertama kali gw untuk naik gunung yang pake acara camping, makanya gw cari trip yang lebih mudah untuk pemula. Dilihat dari jumlah guide dan porternya gw merasa paling ok di trip ini.

Meeting pointnya di stasiun malang. Kesananya gw pake kereta karena kalo naik mobil bakalan macet yang arah surabaya malang. Dapetnya kereta penataran jam 5 pagi, sampai malang jam 7. Sewaktu beli tiket keretanya di gubeng, gw sekalian ngurus surat dokter di rumah sakit depan stasiun gubeng.


Setelah sampai di meeting point di malang, kita kumpul di taman, sudah ada beberapa orang yang hadir duluan, namun ternyata masih ada peserta yang keretanya agak siangan, jadi harus menunggu cukup lama agar bisa berangkat ke tumpang.
depan stasiun malang
Setelah lengkap, kita berangkat ke tumpang dengan naik angkot yg disediakan eonya, tujuannya ke rumahnya guide untuk istirahat sebentar.

Sekitar jam 3 sore baru ada hartop yang akan mengantarkan kita ke ranupane. Sampai disana jam 6 sore. Jadi kita nanjaknya malam hari. Untungnya nanjak malam adalah jauhnya perjalanan tidak terasa karena yang terlihat hanya kaki orang yang didepan. Malam itu kondisi gunung sangat dingin sehingga istirahatnya hanya cuma bisa sebentar.
mobil hartop
Sewaktu sampai di ranukumbolo sekitar jam 12 malam, areanya sudah sangat penuh dengan tenda, ramai sekali dengan orang. Beruntung tenda buat kita sudah didirikan porter, jadi bisa langsung masuk untuk tidur.

Besok siangnya lanjut naik, mulai dari tanjakan cinta, oro oro ombo, sampai ke cemoro lawang, nah dicemoro lawang ini ada yang jual nasi dan minuman, lumayan buat ngemil digunung. Setelah itu nanjak terus, akhirnya sampai juga di kalimati sekitar jam 5 sore.

 tanjakan cinta

 oro oro ombo



Berhubung badan gw kemarin meriang karena sleeping bagnya ketipisan, akhirnya gw putuskan untuk sampai disini aja, untuk summitnya gw kgk ikut.

Selagi yang lain summit sejak jam 12 malam, pagi-paginya gw bangun sambil menikmati area disekitar kalimati. Dari bawah terlihat kalo yang summit banyak bener, udah kaya semut aja kelihatannya.
 tenda di kalimati

 perjuangan orang yang summit, rame banget


Jam 12 sudah pada balik semua, ada yang berhasil sampai atas ada juga yang tidak berhasil. Sore hari kita turun lagi ke ranu kumbolo, perjalanan malam lagi, begitu sampai tenda udah siap buat dipake tidur. Malam ini dinginnya minta ampun, ternyata sampai ada esnya di tenda.

Besoknya bangun agak cepat biar bisa liat sunrise, selama diranukumbolo ini waktunya agar banyak untuk menikmati suasana.
 sunrise di ranukumbolo




 es diatas tenda

ramenya kaya di pasar















Setelah agak siangan kita turun ke ranupane, lalu lanjut ke rumahnya guide, lalu langsung lanjut ke stasiun malang. Ternyata semua tiket kereta ke surabaya sudah habis, jadi gw naik angkot ke terminal arjosasi, dari arjosari naik bis damri ke surabaya, bis damri ini ada sampai malam, biayanya 40rb.

Perjalanan ke semeru berikutnya saya jalani di bulan desember 2015 menggunakan guide mas sentot (081994756617) dan mas anas (082331846429). Sangat direkomendasi menggunakan guide yang juga merupakan saver dikawasan semeru.

Sebelum perjalanannya dimulai, kesempatan buat ngelengkapin peralatan naik gunung. Kebetulan lagi musim diskon deuter 50% jadi langsung beli deuter act lite 40+10. Harganya dengan yang act lite 50+10 cuma selisih 100.000, tapi tetep pilih yang 40+10 karena mau batasin diri dengan bawaan, semakin besar tas artinya semakin banyak barang.

Liat liat di eiger ternyata pas lagi ada diskon baju hujan, walaupun ujung-ujungnya tetap diatas 200ribuan. Sarung tangannya juga lagi diskon, tapi untuk sleeping bagnya kgk ketemu. Sleeping bag yang udah ada yang ukurannya all size ternyata kekecilan buat badan gua yang kebesaran.

Setelah lengkap jalan ke malang, tumpang dan ranupani seperti biasa. Sampai di ranu kumbolo, langsung masuk tenda. Malam itu tendanya sangat dingin, gw tidur disisi paling samping, jadi sering menyentuh dinding tenda. Saking dinginnya tuh dinding tenda udah mirip kaya es batu aja. walaupun sudah gw lapisin jaket polar dan sleeping bag tetep aja tembus.





Berhubung pada waktu itu ternyata ada upacara makluk halus di kawasan kalimati jadi kgk ada yang berani naik dan memutuskan balik ke penginapan saja.








Nah baliknya ini tidak seperti biasa lewat jalur waturejeg tapi lewat jalur ayak ayak. Jalur ayak ayak ini cuma naik terus setelah sampai puncak turun terus sampai ranu pani, tidak seperti jalur waturejeg yang naik turun naik turun.

Besoknya kesempatan jalan-jalan ke coban pelangi.



 
 
 
The End

Sunday, January 11, 2015

Dieng, desember 2014

Perjalan ke dieng kali ini ikut trip dari mengembara tour.

Dimulai dari meeting point di aldiron tanggal 25 desember 2014 jam 10 pagi dan langsung berangkat. Ternyata pesertanya cuma 7 orang, jadi di mobil elfnya bisa lega, 1 baris kursi untuk 4 orang hanya untuk 2 peserta.

Berhubung lagi libur natal, semua jalur menuju jawa tengah macet parah dan supir memutuskan untuk menggunakan jalur tengah. Sampai di dieng jam 08 pagi. Setelah taruh barang di tempat penginapan,


Langsung menuju ke candi arjuna. Letaknya tidak jauh dari mesjid utama dieng, hanya 5 menit jalan kaki dari jalan raya.

Tempat penginapan dan elf

jalan utama dieng

mesjid dan mobil penjual buah
toko di jalan utama

pos pendaftaran pendaki gunung prau




Candi arjuna terdiri dari beberapa taman dan 4 candi. Ukuran candinya sangat kecil bila dibandingkan dengan candi prambanan. Salah satu candinya adalah objek yang foto dengan hanoman. Foto yang paling sering saya liat diinternet.

terminal bis di kawasan candi


makanan khas dieng, kentang goreng







Lalu lanjut ke museum. Tempatnya sepi, lampunya aja baru dinyalain setelah kami didalam. Museumnya berisi mengenai kehidupan masyarakat daerah dieng dan patung-patung yang berhubungan dengan candi disekitar dieng.









Berhubung jumat, maka kita kembali dulu ke penginapan buat sholat teman-teman yang muslim. Sambil jalan pulang, guidenya bilang kalo malam hari juga bisa datang ke candi arjuna, malah auranya lebih bagus karena ada cahaya dari power plant sebagai background.

Jam 20.00 kami jalan kembali ke candi arjuna dan ini lah pemandangan yang kami saksikan.






Setelah itu kami pulang tidur untuk siap2 sunrise sikunir.

Jam 3 kami bangun untuk siap2 ke sikunir. Cuaca hujan dan berkabut. Jalanan menjadi licin dan gelap. Untungnya kami datang lebih awal sehingga tidak terlalu ramai saat pendakian. Sayangnya kami tidak dapat menikmati sunrise karena tertutup kabut, suasana di puncak.







Setelah itu kami turun, menuju kawah sikidang. Batuannya mirip di tangkubanperahu. Sampai disana cuacanya masih hujan. Icip2 telor rebus langsung di kawah.










Setelah itu kita ke dieng teater nonton film tentang daerah sekitar dieng.



Lalu pulang ke penginapan untuk istirahat.

Besok paginya siap2 pulang lewat jalur wonosobo, sarapan mie ongklok.



 dan singgah dulu ke telaga menjer, bentuk batu gunungnya mirip gunung di wayag.





Setelah itu lanjut pulang ke jakarta. Sampai aldiron jam 00.00. The End.