Wednesday, August 31, 2016

Gorontalo, Togean, Palu 3 of 3

Hari ke 4 waktunya pindah ke palu.

Pagi-pagi sarapan di kadidiri, menunya buah dan bolu. Diinfokan kalo tiket kapal dari wakai ke ampana ternyata sudah habis. Begitu udah mulai was-was eh taunya masih ada, becandaannya orang kadidiri lucu juga ya.

Sebelum berangkat, foto dulu didermaga kadidiri.
Sampai jam 9 di pelabuhan wakai, menuju ke tempat penjualan tiket herkules.

Sambil nunggu keberangkatan, isi perut dulu dengan indomie.
Sekitar jam 11 kapal jalan menujut ampana. Butuh sekitar 1,5 jam untuk sampai. Dalam perjalanan nanti akan lewat pulau poyalisa, mbah google bilang, penginapan terbaik di sulawesi. Kecepatan kapal sangat kencang membelah ombak, perut akan dikocok walaupun sudah duduk.
Jangan kaget, Indonesia timur itu sudah normal kalo ada "kursi tengah".

Sekitar jam 1, sampailah kami di pelabuhan ampana. Kota ampana ini lembabnya minta ampun, walaupun hujan tetap saja udaranya panas.

Dipelabuhan kita dijemput 2 mobil elf, tapi tidak langsung ke palu. Mobilnya lagi nunggu antri bensin, yang katanya cuma senin sampai jumat. Sambil nunggu mobil isi bensin, kami cari makan lagi, kali ini makan di warung makan citra gorontalo.
Sekitar jam 5 pagi baru sampai di palu, langsung ke penginapan hotel sentral, menurut gw sih cukup bagus ya, bisa direkomen lah, harganya juga terjangkau.
Jam 9 dengan dijemput 2 avanza, kami explore donggala. Tujuan pertamanya adalah pusat laut. Sayangnya tempatnya di pagar, jadi tidak berkesan alami lagi. Airnya dalam, sekitar 4 meter, walau loncat dari atas tetap kaki tidak menyentuh dasar. Airnya dingin dan asin. Seger lah bisa dijadiin tempat ngadem dipanasnya kota donggala.



Lalu lanjut ke pantai kaluku, pantai baru nih katanya penduduk lokal. Emang bagus tempatnya, rekomen deh.

Dari lanjut ke pantai tanjung karang, pesenannya rini. Tempatnya sepi. karangnya dekat dengan daratan. Aneh juga kok belum dirusak orang ya, biasanya karang yang bagus itu yang jauh dari jangkauan orang.

Bisa liat terumbu karang dari atas perahu.
Dari sini, rini dan novi langsung balik ke jakarta. Sedangkan yang lainnya hunting kuliner. Tujuannya ke makanan yang paling terkenal di palu, kaledo (kaki lembu donggala) di restoran kaledo stereo.

Lalu ke tempat oleh2, pas didepan hotel sentral ada tempatnya, harganya ok, koleksinya juga lengkap. Ada sambel ikan duo dan ikan roa, baju kaos, teri palu, dll.

Besok paginya yang lain pulang ke jakarta, sisa gw yang jadwal pesawatnya sore.
Cari motor sewa buat keliling ternyata udah habis di hotel, gw tanya sama security hotel, kgk ada juga tempat penyewaan yang lain, ya udah gw nanya aja ama secutiynya kalo bawa motor gw sewa deh, eh dia mau he3, punya transport juga deh buat jalan2.
Hasil survey tempat makan enak di palu kayanya ini nih.
Warung Idaman, menunya nasi kuning.

Ketupat uta dada. Letaknya diatas bukit dengan pemandangan kota palu.


Sebelum ke bandara nanti sore, gw nyantai menikmati kota palu.


The end.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete